Wakeup! Wakaf "Berwakaf tidak perlu menunggu banyak harta dahulu"
Holla fellas kali ini aku balik lagi dengan cerita yang gak kaya biasanya nih ngebahas makeup ataupun skincare hihi melainkan kegiatan yang seru banget.YUK LANGSUNG AJAAAA...
Jadi hari kamis 17 Oktober 2019 kemarin aku dengan teman-teman blogger Bandung serta Dompet Dhuafa berkunjung dan berkegiatan di salah kebun di Kota Subang. Hmm, namanya Kebun Indonesia Berdaya. Namanya unik yah yang ada difikiranku saat itu adalah excited pegen cepet-cepet sampe ke kebunnya hihi saking penasarannya ada apa sih. Eits.. sebelum aku menceritakan pengalamanku berkunjung ke lokasi tadi aku jelasin dulu tentang Dompet Dhuafa yah karena aku pergi bersama mereka juga hihi.
Dompet Dhuafa adalah Lembaga Filantropi Islam bersumber dari dana Zakat,
Infak, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) dan dana halal lainnya yang
berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya
melalui kegiatan filantropis (humanitarian) dan wirausaha sosial
profetik (prophetic socio-technopreneurship). Dompet Dhuafa akan terus mewujudkan masyarakat berdaya yang bertumpu pada sumber daya lokal melalui sistem yang berkeadilan.
Sejak dikukuhkan sebagai nazhir wakaf pada 16 Juni 2004, hingga saat ini Wakaf Dompet Dhuafa sudah memiliki beberapa aset wakaf produktif seperti Rumah Sakit, Sekolah, Kebun dan tentunya Masjid. Semua aset wakaf ini dikelola secara produktif surplus wakafnya digunakan untuk mauquf alaihi atau penerima manfaat pada program pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial umum Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa memiliki 4 pilar penting antara lain seperti dibawah ini.
source : https://www.dompetdhuafa.org/ |
Bahas yuk...
Kesehatan
Gerai Sehat Bandung, ini meru[akan satu unit kesehatan pertama yang menyediakan layanan kesehatan dasar plus secara cuma-cuma bagi masyarakat dhuafa. salah satu kegiatannya seperti pencegahan penyakit dengan deteksi dini penyakit. Aktivitas pengecekan kesehatan diadakan pada saat event-event tertentu baik yang diinisiasi Dompet Dhuafa Jabar maupun kerjasama dengan Komunitas atau perusahaan. Gerai sehat Bandung ini terletak di JL. A.H Nasution No 103, Kota Bandung.
- Pendampingan Pedagang Keliling, Pemberian bantuan gerobak kepada pedagang kaki lima dan pembinaan mengenai zonasi berdagang. sepanjang tahun 2018 jumlah gerobak yang disaluran sudah sebanyak 39 gerobak yang tersebar di Kot Bandung, Kab.Bandung, Kab. Bandung Barat, dan Kota Cimahi. Dampaknya pedagang memiliki gerobak yang lebih representatif sehingga meingkatkan ketertarikan konsumen. Jumlah PM : 39 Pedagang.
- Desa Tani, Bantuan lahan dan sarana prasarana pertanian serta pendampingan intensif bagi petani di desa Cibodas, Kec.Lembang, Kab. Bandung Barat. Tanaman yang ditanam berupa sayuran seperti selada, buncis, timun, dan lainya yang nanti akan dijual di supermarket dn sebagaian lainya diekspor. Nah aku bakal bahas pengalamanku kemarin karenaaku menjungin Desa Tani ini guys hihi stay tune. Luas Lahan : 1,2 ha , Jumlah PM : 12 Petani.
- Respon Bencana, merespon cepat bencana yang terjadi di Jawa Barat, dalam negeri dan luar negeri. Dompet Dhuafa terlibat dalam merespon bencana banjir Cirebon, Cicaheum, Kab. Bandung Barat, Tasikmalaya dan bencana tsunami Banten & Lampung.
- Dakwah, Syiar kepada masyarakat melalui tabligh akbar dan kajian perkantoran atau komunitas. Ribuah jamaah mengikuti tabligh akbar bersama Dompet Dhuafa.
Pendidikan
Microlibrary, merupakan suatu perpustakaan tingkat kelurahan yang terletak di JL. Bima, Kel Arjuna Kec. Cicendo Kota Bandung. Ini diresmikan oleh Bpk. Ridwan Kamil atas prakarsa dari pemerintah Kota Bandung dan bekerjasama dengan Dompet Dhuafa, Indonesia Diaspora Foundation dan SHAU Architect. Dampak dari microlibrary ini ada 1.915 pengunjung dengan 10 komunitas dan TBM yang berklaborasi.
Ekonomi
- Kampung Ternak, Bantuan modal dan pembinaan kepada peternak lokal di wilayah Kab Bandung, Kab. Cianjur , dan Kab. Sukabumi. Saat ini total populasi di kandang sejumlah 175 ekor domba & Kambing. Hewan tadi yang nantinya menyuplai program tebar hewan kurban Dompet Dhuafa. Dampaknya penghasilan para peternak bertambah sebesar Rp. 500.000 - 700.000 / bulan. Jumlah PM : 37 Peternak. - Pendampingan Pedagang Keliling, Pemberian bantuan gerobak kepada pedagang kaki lima dan pembinaan mengenai zonasi berdagang. sepanjang tahun 2018 jumlah gerobak yang disaluran sudah sebanyak 39 gerobak yang tersebar di Kot Bandung, Kab.Bandung, Kab. Bandung Barat, dan Kota Cimahi. Dampaknya pedagang memiliki gerobak yang lebih representatif sehingga meingkatkan ketertarikan konsumen. Jumlah PM : 39 Pedagang.
- Desa Tani, Bantuan lahan dan sarana prasarana pertanian serta pendampingan intensif bagi petani di desa Cibodas, Kec.Lembang, Kab. Bandung Barat. Tanaman yang ditanam berupa sayuran seperti selada, buncis, timun, dan lainya yang nanti akan dijual di supermarket dn sebagaian lainya diekspor. Nah aku bakal bahas pengalamanku kemarin karenaaku menjungin Desa Tani ini guys hihi stay tune. Luas Lahan : 1,2 ha , Jumlah PM : 12 Petani.
Pengembangan Sosial
- Aksi Kemanusiaan, biasanya seperti aksi charity berupa bantuan langsung kepada Mustahik, santunan kepada anak yatim, dan event charity yang diinisiasi Dompet Dhuafa Jabar atau suport komunitas. Ada sebanyak 342 Mustahik, 1.075 anak yatim terbantu kehidupannya. Jumlah PM : 1.417.- Respon Bencana, merespon cepat bencana yang terjadi di Jawa Barat, dalam negeri dan luar negeri. Dompet Dhuafa terlibat dalam merespon bencana banjir Cirebon, Cicaheum, Kab. Bandung Barat, Tasikmalaya dan bencana tsunami Banten & Lampung.
- Dakwah, Syiar kepada masyarakat melalui tabligh akbar dan kajian perkantoran atau komunitas. Ribuah jamaah mengikuti tabligh akbar bersama Dompet Dhuafa.
"Wakeup! Wakaf"
(Berwakaf tidak perlu menunggu banyak harta dahulu)
Nah.. sekarang kita lanjutkan dengan pengalamanku ketika berkunjung ke Desa Tani Subang Kab. Bandung tadi yuk. Kami berkumpul di Dompet Dhuafa Jl. R.A.A Martanegara NO.22 Bandung pukul 06.00 WIB menghindari kemacetan Kota Bandung nih beb jadi nyubuh yes hihi. Ternyata kami pergi -+ pukul 07.15 dan sampai disana -+pukul 10.15WIB menggunakan 2 mobil travel elf wow amazing trip banget menurutku karena diperjalanan aku benar-benar melihat sekitar dan merasakan pemandangan didaerah lembang hihi agak takut ketika memasuki area Desa Tani yang jalannya super kecil dan bebatuan yang lepas dan sempat beberapa kali berenti untuk memastikan jalan apakah bisa dilewati atau tidak. Sepanjang jalan berdoa namun aku memang masih sedikit penasaran sambil mlelihat kearah luar sepanjang jalan ada pohon gula aren yang banyak sekali, lalu pepohonan nanas serta pohon buah naga yang belum ada buahya hihi.
Sesampainya disana kami disambut oleh beberapa warga setempat dan menikmati welcome drink super segar yaitu jus nanas beeeeeb sumpah seger banget aku aja sampe nambah haha. Lalu mulai ke acara pertama nih sambutan dari pihak Dompet Dhuafa yaitu Bpk. Bobby P. Manulang selaku GM Wakaf Dompet Dhuafa dan Bpk. Kamaludin selaku Manajer Program Ekonomi.
Beliau memaparkan mengenai Dompet dhuafa serta Tabung wakaf dimana hasilnya seperti diatas sudah dijelaskan salah satunya perkebunan serta peternakan yang kami kunjungi ini. Lahan seluas 10ha disini ditanami oleh banya sekali pohon nanas serta pohon buah naga sayangnya buah naga belum ada buahnya hihi kalau nanas banyak banget beeeeb. Nama kebun ini adalah Kebun Indonesia Berdaya yang merupakan kolaborasi dari zakat dan wakaf para donatur. Kebetulan nanas adalah ikon dari Kota Subang jadi dilestarikan sekali disana gitu beb , nanasnya manis-manis segar banget. Kebetulan kbutuhan industri ini mencapai -+16000ton/tahun maka menjadikan bisnis ini menarik bagi para petani. Oke lanjut beb , kami diajak berkeliling sekitar perkebunan dan cuacanya sangat panas terik sekali beb beneran deh panas sekali jadi kami berkeliling menggunakan topi yang dipinjamkan.
Dilanjutkan ke area peternakan beb, disebutnya Sentra Ternak Subang ini dibagi menjadi dua yaitu Penggemukan dan Pembibitan yang berisi -+100ekor domba dan kambing yang setiap hari dirawat oleh para pekerja disana. Kondisi kandang juga terawat serta suplai makanan ternak pun juga teratasi.
Kembali ke saung beb waktunya makan sianggggg yay! Jamuan makan siang khas Sunda menambah suasana semakin terasa rumahan sekali. Diakhiri dengan foto bersama dulu sebelum melanjutkan ke RISIN (Rumah Industri Nanas). RISIN berdiri diatas tanah seluas 4000m persegi, bangunanya sangat luas . Disini nanti akan ada proses pembuatan ekstraksi sari nanas juga yang biasa dijadikan selai nanas lalu sampahnya dijadikan pakan ternah beb . Akhir tahun 2019 ini insyallah akan mulai produksi , ohya beb jadi lahan ini juga hasil wakaf dari beberapa donatur loh. Kalau diantara kalian ada yang ingin berwakaf juga bisa banget gaperlu nunggu kaya raya dulu , dengan cuma Rp. 10.000 aja udah bisa loh. Banyak komunitas yang bisa diajak kerjasama kan kalau berkumpul uangnya jadi banyak dan kita bisa wakafkan juga sampai terkumpul misal Rp. 125.000.000 . Kalau rame-rame tidak terasa kan. Di Jakarta ada namanya Komunitas Gaspoler untuk berwakaf bisa banget buat ikutan berwakaf juga nih kita. Yuk Mulai berwakaf!
Sesampainya disana kami disambut oleh beberapa warga setempat dan menikmati welcome drink super segar yaitu jus nanas beeeeeb sumpah seger banget aku aja sampe nambah haha. Lalu mulai ke acara pertama nih sambutan dari pihak Dompet Dhuafa yaitu Bpk. Bobby P. Manulang selaku GM Wakaf Dompet Dhuafa dan Bpk. Kamaludin selaku Manajer Program Ekonomi.
Beliau memaparkan mengenai Dompet dhuafa serta Tabung wakaf dimana hasilnya seperti diatas sudah dijelaskan salah satunya perkebunan serta peternakan yang kami kunjungi ini. Lahan seluas 10ha disini ditanami oleh banya sekali pohon nanas serta pohon buah naga sayangnya buah naga belum ada buahnya hihi kalau nanas banyak banget beeeeb. Nama kebun ini adalah Kebun Indonesia Berdaya yang merupakan kolaborasi dari zakat dan wakaf para donatur. Kebetulan nanas adalah ikon dari Kota Subang jadi dilestarikan sekali disana gitu beb , nanasnya manis-manis segar banget. Kebetulan kbutuhan industri ini mencapai -+16000ton/tahun maka menjadikan bisnis ini menarik bagi para petani. Oke lanjut beb , kami diajak berkeliling sekitar perkebunan dan cuacanya sangat panas terik sekali beb beneran deh panas sekali jadi kami berkeliling menggunakan topi yang dipinjamkan.
Sedang mengelilingi perkebunan |
Perkebunan Buah Naga |
Pohon Nanas |
Dilanjutkan ke area peternakan beb, disebutnya Sentra Ternak Subang ini dibagi menjadi dua yaitu Penggemukan dan Pembibitan yang berisi -+100ekor domba dan kambing yang setiap hari dirawat oleh para pekerja disana. Kondisi kandang juga terawat serta suplai makanan ternak pun juga teratasi.
Kembali ke saung beb waktunya makan sianggggg yay! Jamuan makan siang khas Sunda menambah suasana semakin terasa rumahan sekali. Diakhiri dengan foto bersama dulu sebelum melanjutkan ke RISIN (Rumah Industri Nanas). RISIN berdiri diatas tanah seluas 4000m persegi, bangunanya sangat luas . Disini nanti akan ada proses pembuatan ekstraksi sari nanas juga yang biasa dijadikan selai nanas lalu sampahnya dijadikan pakan ternah beb . Akhir tahun 2019 ini insyallah akan mulai produksi , ohya beb jadi lahan ini juga hasil wakaf dari beberapa donatur loh. Kalau diantara kalian ada yang ingin berwakaf juga bisa banget gaperlu nunggu kaya raya dulu , dengan cuma Rp. 10.000 aja udah bisa loh. Banyak komunitas yang bisa diajak kerjasama kan kalau berkumpul uangnya jadi banyak dan kita bisa wakafkan juga sampai terkumpul misal Rp. 125.000.000 . Kalau rame-rame tidak terasa kan. Di Jakarta ada namanya Komunitas Gaspoler untuk berwakaf bisa banget buat ikutan berwakaf juga nih kita. Yuk Mulai berwakaf!
19 comments
Selama ini saya juga berpikir harus punya uang banyak baru bisa berwakaf, ternyata dengan uang 10000 juga bisa ya dikumpulkan dengan yang lain jadi banyak.
BalasHapusSeru banget beb ini acara nya. Unik deh ke alam gini.. nambah pengalaman baru bareng temen temen sekalian yaa..
BalasHapusbetul sekali veb, kalau mau beramal nunggu punya banyak harta mah bisa2 nggak beramal sama sekali :) justru beramal tu harusnya disaat kita kekurangan sekalipun
BalasHapusMenurut saya, itu salah mba.
BalasHapusJika ingin berwakaf tidak perlu menunggu memiliki harta yang banyak.
Karena kita tidak tahu kapan ajal datang menjemput.
Dengan berwakaf,untuk tabungan akhirat kita
Ternyata wakaf bisa pakai konsep tabungan ya. Keren nih bisa sekalian nabung pahala ya 🤭
BalasHapusseru banget bisa berkunjung kesana jadi tau ya kalo berwakaf di dompet dhuafa, kemana alurnya. program ini sangat bermanfaat untuk masyarakat.
BalasHapuswah terima kasih infonya, bener banget nih jadinya beramal yang mesti sampai kaya raya banget dulu
BalasHapusjadi penggemukan dan pembibitan hewan dipisah biar lebih optimal yak. waaah ternyata wakaf tuh gak cuma berupa tanah ataupu bangunan ajah toh
BalasHapusSeru banget event nya beb bareng dompet dhuafa, bisa liat-liat perkebunan nanas sama buah naganya asyikkk
BalasHapusTernyata semua orang bisa berwakaf ya Mbak. Nggak perlu nunggu harus jadi orang kaya dulu. So bagus banget nih program wakaf dari Dompet Duafa.
BalasHapusasik bangwt ya beb kemaren, biaa sekalian jaln jalan ke kabun nanaas nih hehhe, udah gt belajar dan dapetin ilmu baruu
BalasHapusKeren banget ya Dompet Dhuafa. Mengelola wakaf dengan cara kreatif dan produktif. Semoga semakin banyak donatur yang berwakaf. Supaya manfaatnya semakin besar.
BalasHapusWah senengnya bisa langsung ke perkebunan naga eh buah naga dan nanas yah plus bisa langsung lihat ke kandang kambing, seru nih. Wake up wakafnya Dompet Dhuafa emang keren.
BalasHapusWah, keren banget ya kebun dan peternakan yang dikelola Dompet Dhuafa, dibuka untuk umumkah?
BalasHapusjadi makin paham apa itu wakaf. ternyata gak hanya berupa tanah atau bangunan ajah toh. kita yg belum tajir melintir bisa juga wakaf sesuai kemampuan
BalasHapusDulu pun aku beranggapan hanya orang yang kaya raya yang bisa berwakaf. Ternyata sekarang semua bisa banget menanam pahala dengan berwakaf walaupun belum berkelimpahan harta. Apalagi kalau penggunaannya menjadi wakaf produktif gini ya. Amalannya akan dinikmati oleh orang banyak.
BalasHapusKeren sekali inovasi program Dompet Dhuafa ini, semoga saja akan semakin banyak orang yang sadar untuk berwakaf
BalasHapusAku juga selalu wakaf melalui dompet dhuafa, mudah banget prosesnyaaa. Btw setuju sama judulnya, wakaf emang jangan tunggu banyak harta dulu :D
BalasHapusJadi hanya dengan modal 10 ribu aja kita udah bisa ikut berwakaf ya Mbak? Keren banget nih konsep dari Dompet Duafa. Salut dengan programnya yang mengajak kita untuk melakukan amalan yang termasuk amal jariyah ini
BalasHapus